Jumat, 13 Januari 2017

Kartini School

Kartini School atau Sekolah Kartini adalah sekolah khusus untuk perempuan yang didirikan oleh Yayasan van Deventer di beberapa tempat untuk mendidikan para siswa perempuan berdasarkan keingina R.A. Kartini. Awalnya berdiri tahun 1912 di Semarang.
Conrad Theodore van Deventer (1857-1915
Conrad Theodore van Deventer (1857-1915) dikenal sebagai seorang ahli hukum Belanda dan juga tokoh Politik Etis (1901).
Pada 1899 Deventer menulis dalam majalah De Gids (Panduan), berjudul Een Eereschuld (Hutang kehormatan). Pengertian Eereschuld secara substasial adalah: Hutang yang demi kehormatan harus dibayar, walaupun tidak dapat di tuntut dimuka hakim. Tulisan itu menjelaskan pada publik Belanda bagaimana mereka menjadi negara yang makmur dan aman (adanya kereta api, bendungan-bendungan, dst) adalah hasil kolonialisasi yang datang dari daerah jajahan di Hindia Belanda, sementara Hindia Belanda saat itu miskin dan terbelakang. Jadi sudah sepantasnya jika kekayaan tersebut dikembalikan.
Ketika pada tahuan 1911 surat-surat Kartini diterbitkan, Van Deventer terkesan sekali, sehingga tergerak untuk menulis sebuah resensi yang panjang-lebar, sekadar untuk menyebarluaskan cita-cita Kartini, yang cocok dengan cita-cita Deventer sendiri: mengangkat bangsa pribumi secara rohani dan ekonomis, memperjuangkan emansipasi mereka.
Sekolah Kartini berdiri di Semarang tahun 1912
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah Sekolah Kartini. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis


EmoticonEmoticon